JAMBI – Gedung Radioterapi yang telah dibangun mulai pertengahan Juli 2023 akan segera rampung. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher menyatakan progresnya saat ini tengah menunggu peralatan kesehatan canggih yang didatangkan dari Jerman. Nantinya sebelum difungsikan pada 2024 akan dilakukan Uji fungsi terlebih dahulu.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher dr. Anton Trihartanto mengatakan, untuk progres pembangunan gedung radioterapi pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak. “Termasuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang mengucurkan anggaran pembangunan melalui Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) ini, yang ditargetkan selesai pada tahun ini,” ucap Anton.
Kabar baiknya, sebut Anton, pihaknya menunggu kedatangan alat kesehatan canggih yang didatangkan dari Jerman.
“Kita saat ini menunggu alat kesehatannya bisa masuk, tinggal menunggu. Dan alat radioterapi sudah jalan semuanya,” kata Wadiryan.
Selain itu, juga sudah ada beberapa alat yang sudah tiba di RSUD plat merah milik Pemprov Jambi ini. Seperti CT simulator, termasuk ketleb dari Kemenkes.
Ia menjelaskan untuk bungker radioterapi yang dibangun ini berbeda dengan bungker (biasa). Dengan tebal dinding 3 hingga 4 meter. “Karena itu kan nuklir. Dimana ruangannya dibangun dengan dinding tebal agar teknologi radiasi yang digunakan tak tembus keluar ruangan,” ucapnya.
Semua persiapan itu terus dilakukan percepatan agar pengobatan tumor yang biasanya dilakukan di luar Provinsi bisa dilakukan di Jambi.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa uji fungsi dan tahun depan bisa digunakan untuk masyarakat,” sebut dr.Anton.
Adapun manfaat gedung radioterapi ini , kata Anton, untuk pengobatan tumor tahap akhir ataupun sel kanker yang membutuhkan sinar radiasi. “Karena selama ini kita merujuk (pasien) ke Jakarta, dan itu membuat miris karena antrean disana lama hingga 3 bulanan,” jelas Anton.
“Dengan harapan setelah ini masyarakat cukup berobat di Jambi saja, dan ini saya yakin sangat membantu masyarakat Jambi terutama yang terkena tumor dan kanker,” katanya.
Adapun pembangunan gedung radiologi center RSUD Raden Mattaher ini dibangun dengan alokasi dana khusus Rp 16,6 miliar dan bantuan alat kesehatan untuk gedung tersebut sebesar Rp 57 miliar. Dimana alat yang dipakai berasal dari Jerman yang sudah dilakukan konsolidasi dengan Kementerian Kesehatan.
Dari keterangan Direktur RSUD Raden Mattaher dr. Herlambang saat awal pembangunan pada 14 Juli 2023 lalu menyatakan, gedung radioterapi yang dibangun berukuran 33 x 34 meter. “Nanti kapasitas per hari bisa menampung 70 orang pasien per harinya, gedung ini pertama kali dibangun di Jambi,” kata Dirut Herlambang.
Harapannya dengan adanya fasilitas ini masyarakat tak lagi berobat keluar kota atau luar negeri. Karena fasilitas ini merupakan terminal kanker pemeriksaan lanjutan kemoterapi dan dibarengi dengan kemoterapi.
Untuk tenaga medis pada fasilitas ini, Herlambang mengaku sedang dalam persiapan dan pelatihan. “Dokternya sudah ada, dan timnya kita persiapkan. Termasuk kolaborasi dengan Perkumpulan Radioterapi Indonesia,” ucapnya.
Ia menambahkan bangunan ini akan dibuat secara khusus (bunker) dengan dinding setebal 3 hingga 4 meter agar tak ada radiasi.
Radioterapi sendiri adalah, salah satu prosedur pengobatan kanker yang dilakukan dengan menggunakan paparan sinar-X. Secara singkat, tujuan radioterapi tidak lain adalah untuk membunuh sekaligus menghentikan penyebaran sel-sel kanker, serta mencegah kambuhnya penyakit kanker. (***)
Discussion about this post