TEBO – Pemerintah Kabupaten Tebo terus menunjukkan komitmennya membangun generasi emas melalui pendidikan anak usia dini. Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya Program Inovasi Bunda PAUD “Gema Dipa” (Gerakan Majukan Pendidikan PAUD) sekaligus kegiatan Sosialisasi Verifikasi dan Validasi (Verval) Data Anak Tidak Sekolah (ATS) Tahun 2025. Bertempat di pendopo rumah dinas bupati, Kamis, 9/10.
Acara yang digelar penuh semangat itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, SE, M.Si bersama Bunda PAUD Kabupaten Tebo, Ny. Nur Chasanah Nazar, S.P., M.M. dihadiri kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Ade Nofriza, S.STP para Bunda PAUD kecamatan dan desa, tenaga pendidik, operator desa serta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo.
Wakil Bupati Tebo Nazar Efendi menegaskan bahwa program ini merupakan bagian penting dari implementasi Surat Edaran Bupati Tebo Nomor 1375 Tahun 2025 tentang Wajib Belajar 13 Tahun, termasuk 1 tahun prasekolah.
“PAUD adalah fondasi utama pembentukan karakter dan kecerdasan anak. Melalui Gema Dipa, kita ingin memastikan seluruh anak usia dini di Tebo mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.
Nazar juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2024, kualitas pendidikan anak usia dini di Kabupaten Tebo masih perlu ditingkatkan. Dari data tersebut, satuan PAUD terakreditasi B baru mencapai 29,56%, guru PAUD berkualifikasi minimal D4/S1 sebanyak 50,25%, dan angka partisipasi anak usia 5–6 tahun dalam PAUD baru 71,56%.
“Angka ini harus kita kejar bersama. Sinergi antara Bunda PAUD, Pokja PAUD, dan Dinas Pendidikan sangat penting agar layanan PAUD di Tebo bisa menjangkau 100 persen anak usia dini,” tambahnya.
Selain meluncurkan Gema Dipa, kegiatan ini juga diisi dengan Sosialisasi Verval Data Anak Tidak Sekolah (ATS) sebagai tindak lanjut Surat Himbauan Bupati Tebo Nomor 1910 Tahun 2025. Data menunjukkan, per Januari 2025 terdapat 5.716 anak atau sekitar 10,45% anak usia sekolah di Kabupaten Tebo yang belum terdaftar di lembaga pendidikan formal.
“Melalui kegiatan verval ini, kita ingin mengetahui data riil dan penyebab utama anak tidak bersekolah, agar bisa segera dikembalikan ke bangku pendidikan,” jelas Wabup Nazar.
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Tebo, Ny. Nur Chasanah Nazar, menjelaskan bahwa “Gema Dipa” menjadi gerakan kolaboratif untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu layanan PAUD di seluruh wilayah Tebo.
“Gema Dipa adalah semangat gotong royong kita semua. Pemerintah, Bunda PAUD, dan masyarakat harus bersama-sama memastikan setiap anak usia 5–6 tahun mendapatkan haknya atas pendidikan prasekolah yang layak,” tuturnya.
Program Gema Dipa akan diwujudkan melalui berbagai langkah strategis, di antaranya:
Perluasan layanan PAUD hingga pelosok daerah dan komunitas terpencil, Penegerian PAUD swasta dan fasilitasi perizinan lembaga baru.
Selain itu Bantuan perlengkapan sekolah untuk peserta didik PAUD, Distribusi alat peraga edukatif (APE), Peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru PAUD hingga jenjang sarjana,
Selanjutnya Pelatihan manajemen pengelolaan lembaga PAUD, serta Kolaborasi dengan perguruan tinggi dan lembaga mitra pendidikan.
Menutup kegiatan, Wabup Nazar Efendi menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta yang turut mendukung terselenggaranya acara tersebut.
“Semoga semangat Gema Dipa menjadi langkah nyata menuju terwujudnya Tebo Cerdas, Tebo Sehat, dan Tebo Sejahtera 2030,” pungkasnya.(*)
Discussion about this post